Konflik
Menurut Nardjana (1994)
Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
Menurut Killman dan Thomas (1978),
Konflik merupakan satu kondisi terjadinya ketidakcocokan antar sasaran /nilai/tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain di organisasi sehingga menurunkan efesiensi dan produktivitas kerja
Pendapat lain mengatakan bahwa
konflik adalah :
Proses yang bermula ketika satu pihak menganggap pihak lain secara negatif dan akan mempengaruhi sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan salah satu pihak
Perbedaan Konflik
1. Konflik Individu adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, dengan kenyataan yang terjadi
2. Konflik organisasi ( organizational conflict ) adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota – anggota atau kelompok – kelompok organisasi, yang timbul karena berbagai kondisi dan situasi yang ada misalnya keterbatasan sumber daya, perbedaan status/posisi/jabatan,tujuan, nilai/budaya serta persepsi.
3 Pandangan Tentang Konflik
1. Pandangan Tradisional/lama (1930 – 1940 an)
Berkeyakinan bahwa semua konflik membahayakan dan harus dihindari
2. Pandangan Hubungan Manusia/baru (1940 – 1970)
Berkeyakinan bahwa konflik merupakan hasil alamiah dan tidak terhindarkan oleh kelompok yang melakukan interaksi
3. Pandangan Interaksionis
Berkeyakinan bahwa konflik tidak hanya menjadi kekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat diperlukan agar kelompok berkinerja efektif.
Penyebab Terjadinya Konflik
1. Komunikasi yang buruk
Yaitu komunikasi yang menimbulkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dan dapat menjadi sumber konflik.
2. Struktur
Yaitu Pembagian wewenang dan tanggung jawab (rantai komando dan rentang kendali ), besar kecinya kelompok, spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan ketergantungan antara kelompok.
3. Pribadi
Yaitu faktor pribadi yang dimiliki oleh individu
Jenis – Jenis Konflik Dalam Kehidupan Organisasi
Dilihat dari Pihak yang terlibat didalamnya
1. Konflik dalam diri individu (conflict within the individual).
2. Konflik antar-individu (conflict among individuals).
3. Konflik antara individu dan kelompok (conflict among individuals and groups).
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the same organization).
5. Konflik antar organisasi (conflict among organizations).
6. Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflict among individuals in different organizations).
Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi
1. Konflik vertikal
2. Konflik horizontal
3. Konflik garis-staf
4. Konflik peran
Manajemen Konflik
Pengertian Manajemen Konflik adalah penggunaan teknik–teknik resolusi dan stimulasi untuk memperoleh solusi penyelesaian konflik yang diinginkan.
Beberapa pendekatan dalam resolusi konflik
- Tergantung pada Konflik itu sendiri artinya jenis konflik yang terjadi
- Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya
- Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik (keterampilan teknis/ fungsional dan konseptual )
- Pentingnya isu atau informasi yang mendukung terjadinya dan timbulnya konflik
- Ketersediaan waktu dan tenaga dalam penyelesaian konflik
Negosiasi
Pengertian : yaitu suatu proses dimana di dalamnya terdapat dua pihak atau lebih bertukar barang/jasa dan berupaya menyepakati tingkat kerjasama tersebut bagi mereka.
Istilah dalam negoisasi
Mediator : Yaitu Pihak ke-3 netral yang memfasilitasi penyelesaian negosiasi dengan menggunakan penalaran, bujukan, dan saran –saran alternatif.
Arbitrator : yaitu Pihak ke-3 dalam negosiasi yang mempunyai wewenang mendiktekan kesepakatan.
Konsiliator : yaitu pihak ke-3 terpercaya yang memberikan jalur hubungan komunikasi informal antara perunding dan lawan.
Konsultan : yaitu pihak ke-3 netral, terlatih dalam manajemen konflik, yang berupaya memfasilitasi penyelesaian masalah kreatif melalui komunikasi dan analisis.
Strategi Negosiasi
- Taktik Legitimasi
- Taktik Persuasi Rasional
- Taktik Pertukaran
- Taktik Permintaan Personal
- Taktik Permintaan inspirasional
- Taktik konsultasi
- Taktik Penekanan
- Taktik Keteladanan
DESAIN, BUDAYA ORGANISASI & PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengertian Organsasi ?
Sekelompok individu yang bekerja sama dan terikat secara formal didirikan untuk jangka waktu lama untuk mencapai suatu tujuan
Pengertian Struktur Organisasi ?
Kerangka kerja formal organisasi dimana tugas – tugas dan jabatan dibagi dan dikelompokan serta dikordinasikan sehingga para karyawan bisa bekerja secara efektif dan efesien
Komponen atau unsur dalam
struktur organisasi
Spesialisasi kerja/pembagian kerja
Departemenlisasi
Rantai komando
Rentang kendali
Sentralisasi
Desentralisasi
Bentuk Struktur Organisasi
Organisasi lini (garis )
Organisasi fungsional
Organisasi matrik
Organisasi Divisional
Konsep Desain Organisasi
Salah satu cara membentuk struktur organisasi yang tepat adalah dengan membuat disain organisasi (organization design). Disain organisasi sendiri merupakan pembentukan peran (roles), aktifitas pengolahan (process), dan bentuk hubungan formal (formal relationship) dalam suatu organisasi.
Dalam perspektif Max Weber, terdapat 7 prinsip dasar yang perlu diterapkan dalam membangun organisasi agar dapat mencapai tujuannya.
Ketujuh prinsip tersebut adalah :
1. Pembagian Kerja.
2. Hirarki kewenangan yang jelas.
3. Formalisasi yang tinggi.
4. Impersonal.
5. Keputusan personalia berdasarkan kemampuan.
6. Jenjang karir
7. Pemisahan yang jelas kehidupan pribadi dan organisasi.
Konsep Struktrur Organisasi
Dalam kerangka konsep struktur organisasi akan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal jika kedua faktor ini diperhatikan dan dipertimbangkan dengan baik maka akan terbentuk struktur organisasi yang efesien dan efektif
Faktor internal dan eksternal itu adalah sebagai berikut :
1. Faktor internal yang mempengaruhi desain struktur organisasi meliputi :
Visi dan Misi organisasi
Strategi Organisasi
Model kepemimpinan (leadership model)
Kebijakan maupun prosedur
Budaya organisasi
2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi desain struktur organisasi antara lain :
Pelanggan
Supplier
Pemerintah
Aturan formal, hukum dan perundangan
Teknologi Manajemen
stakeholder lainnya (masyarakat, komunitas dll).
Konsep Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan – kegiatan individu atau kelompok karyawan dalam wadah organisasi
Tujuannya adalah mengatur pekerjaan – pekerjaan yang dibutuhkan organisasi, peralatan – peralatan dan hubungan sosial serta prilaku
Tiga unsur desain pekerjaan dalam organisasi
1. Pendekatan Mekanik
2. Aliran Kerja
3. Praktek – praktek Kerja
Budaya Organisasi
Budaya berasal dari bahasa latin “ Colere “ yang artinya mengolah atau mengerjakan, kemudian dalam bahasa inggris disebut “Culture” yang artinya cara atau pola hidup masyarakat
Secara Terminologis budaya : adalah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab.
Pengertian budaya organisasi
Adalah : nilai-nilai inti dalam organisasi yang dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas anggota organisasi.
Adalah : sebuah sistem bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.
[1] Sistem bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
[2] Contoh budaya organisasi
- Tingkat kedisiplinan
- Pola kerja
Langkah- langkah untuk memperkuat budaya organisasi
1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi
3. Memberikan contoh atau teladan
4. Membuat acara-acara rutinitas
5. Memberikan penilaian dan penghargaan
6. Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
7. Koordinasi dan kontrol
Fungsi budaya organisasi
Batas : Budaya menciptakan perbedaaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain
Identitas : Budaya membawa suatu identitas bagi anggota – anggota dalam organisasi
Komitmen : Budaya memfalisitasi timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu atau pribadi
Stabilitas : Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi dengan memberikan standar –standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan
Tipologi budaya organisasi
Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.
Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif
Tipologi budaya organisasi
1. Organisasi Koersif; adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
2. Organisasi Utilitarian; adalah organisasi di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
3. Organisasi Normatif; adalah organisasi di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.
Perubahan Organisasi
Perspektif Tentang Perubahan
Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Perubahan mulai disadari menjadi bagian yang penting dari suatu organisasi diawali sekitar 40 tahun yang lalu. Dimulai oleh dunia usaha yang lebih dulu menyadari pentingnya perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan. Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan untuk memecahkan masalah yang timbul akibat adanya perubahan.
Manajemen Perubahan
Pengertian : sebagai upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut
Manfaat perubahan :
1. Untuk kelangsungan hidup suatu organisasi tanpa adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama.
2. Agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi
Tipe Perubahan
Setiap tipe memerlukan strategi manajemen perubahan yang berbeda pula.
Tiga macam perubahan tersebut adalah:
1. Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi.
2. Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi.
3. Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya.
Dua Faktor yang mempengaruhi perubahan yaitu faktor internal dan eksternal
Faktor Eksternal meliputi :
Kelangkaan sumber daya
Peraturan Baru
Perubahan Perilaku konsumen.
Perubahan di pasar tenaga kerja
Laju inflasi yang tidak terkendali
Tingkat suku bunga yang tinggi
Persaingan yang meningkat
Faktor Internal meliputi
- Performance kerja yang jelek
- Keinginan pimpinan perusahaan untuk membangun budaya baru.
- Penerapan strategi baru: pengembangan bisnis /produk baru
- Penerapan struktur organisasi baru
- Penerapan sistim reward baru.
- Penerapan teknologi baru
Ruang Lingkup Perubahan
- Perubahan Struktur Organisasi
- Perubahan desain organisasi
- Perubahan teknologi yang digunakan
- Perubahan proses
- Perubahan teknologi produksi /peralatan
- Perubahan proses bisnis/ produksi
- Perubahan SDM
- Perubanan sikap dan prilaku
Penolakan terhadap Perubahan
- Ketidakpastian akibat perubahan
- Rasa tidak aman
- Ancaman terhadap kekuasaan
- Keengganan untuk melepaskan manfaat saat ini (ekonomi/ sosial)
- Hambatan Perilaku
- Ketidakjelasan informasi rencana perubahan
Langkah – langkah dalam menghadapi penolakan terhadap perubahan
1. Pendidikan & Komunikasi
2. Keikutsertaan & Keterlibatan
3. Keringanan & Tunjangan
4. Negosiasi & Kesepakatan
5. Manipulasi (proses menghilangkah, mengaburkan, menyebunyikan dan menambah informasi )
6. Kooptasi (kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat atau ide orang atau kelompok lain. agar kerjasama dapat berlanjut dengan baik )
7. Paksaan Implisit & Eksplisit (dalam bentuk kehilangan pekerjaan, penundaan promosi, pemecatan dan mutasi atau pemindahan )
Agen Perubahan
Pengertian : merupakan pelaksana perubahan atau yang bertanggung jawab sebagai pemimpin dalam pelaksanaan perubahan dalam organisasi
Tugas Agen Perubahan : Mengamati, menganalisa dan memberi masukan terhadap masalah perubahan dari semua segi serta memberikan pengembangan solusi
Agen perubahan bisa Pihak Internal (tim manajemen ) atau Eksternal (konsultan) organisasi
Alasan Penggunaan Agen Eksternal
1. Alasan keahlian/keterampilan khusus yang dibutuhkan.
2. Kebebasan dari tanggung jawab operasional.
3. Prestise dan kemudahan membangun kepercayaan.
Konsep Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi muncul dikarenakan kondisi atau keadaan yang dinamis sehingga mengakibatkan organisasi melakukan perubahan dan pengembangan
Pengertian pengembangan organisasi
Menurut Robbins : Sekumpulan Intervensi perubahan terencana yang dibangun diatas nilai – nilai humanistik dan demokratik yang berupaya memperbaiki keefektifan organisasi dan kesejahteraan karyawan
Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert : Usaha jangka panjang yang didukung oleh manajemen puncak untuk meningkatkan proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi
Tujuan Pengembangan Organisasi
1. Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf anggota organisasi
2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi
4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri
Ukuran keberhasilan dalam pengembangan organisasi
Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran, yang mengacu pada konsep Minimaks >> Masukan minimum dan keluaran maksimum
Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya >> kesejahteraan
Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara para individu dan organisasi >> hubungan yang dinamis dan adaptabilitas
Menurut Nardjana (1994)
Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
Menurut Killman dan Thomas (1978),
Konflik merupakan satu kondisi terjadinya ketidakcocokan antar sasaran /nilai/tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain di organisasi sehingga menurunkan efesiensi dan produktivitas kerja
Pendapat lain mengatakan bahwa
konflik adalah :
Proses yang bermula ketika satu pihak menganggap pihak lain secara negatif dan akan mempengaruhi sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan salah satu pihak
Perbedaan Konflik
1. Konflik Individu adalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, dengan kenyataan yang terjadi
2. Konflik organisasi ( organizational conflict ) adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota – anggota atau kelompok – kelompok organisasi, yang timbul karena berbagai kondisi dan situasi yang ada misalnya keterbatasan sumber daya, perbedaan status/posisi/jabatan,tujuan, nilai/budaya serta persepsi.
3 Pandangan Tentang Konflik
1. Pandangan Tradisional/lama (1930 – 1940 an)
Berkeyakinan bahwa semua konflik membahayakan dan harus dihindari
2. Pandangan Hubungan Manusia/baru (1940 – 1970)
Berkeyakinan bahwa konflik merupakan hasil alamiah dan tidak terhindarkan oleh kelompok yang melakukan interaksi
3. Pandangan Interaksionis
Berkeyakinan bahwa konflik tidak hanya menjadi kekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat diperlukan agar kelompok berkinerja efektif.
Penyebab Terjadinya Konflik
1. Komunikasi yang buruk
Yaitu komunikasi yang menimbulkan kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dan dapat menjadi sumber konflik.
2. Struktur
Yaitu Pembagian wewenang dan tanggung jawab (rantai komando dan rentang kendali ), besar kecinya kelompok, spesialisasi yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan ketergantungan antara kelompok.
3. Pribadi
Yaitu faktor pribadi yang dimiliki oleh individu
Jenis – Jenis Konflik Dalam Kehidupan Organisasi
Dilihat dari Pihak yang terlibat didalamnya
1. Konflik dalam diri individu (conflict within the individual).
2. Konflik antar-individu (conflict among individuals).
3. Konflik antara individu dan kelompok (conflict among individuals and groups).
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the same organization).
5. Konflik antar organisasi (conflict among organizations).
6. Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflict among individuals in different organizations).
Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi
1. Konflik vertikal
2. Konflik horizontal
3. Konflik garis-staf
4. Konflik peran
Manajemen Konflik
Pengertian Manajemen Konflik adalah penggunaan teknik–teknik resolusi dan stimulasi untuk memperoleh solusi penyelesaian konflik yang diinginkan.
Beberapa pendekatan dalam resolusi konflik
- Tergantung pada Konflik itu sendiri artinya jenis konflik yang terjadi
- Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya
- Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik (keterampilan teknis/ fungsional dan konseptual )
- Pentingnya isu atau informasi yang mendukung terjadinya dan timbulnya konflik
- Ketersediaan waktu dan tenaga dalam penyelesaian konflik
Negosiasi
Pengertian : yaitu suatu proses dimana di dalamnya terdapat dua pihak atau lebih bertukar barang/jasa dan berupaya menyepakati tingkat kerjasama tersebut bagi mereka.
Istilah dalam negoisasi
Mediator : Yaitu Pihak ke-3 netral yang memfasilitasi penyelesaian negosiasi dengan menggunakan penalaran, bujukan, dan saran –saran alternatif.
Arbitrator : yaitu Pihak ke-3 dalam negosiasi yang mempunyai wewenang mendiktekan kesepakatan.
Konsiliator : yaitu pihak ke-3 terpercaya yang memberikan jalur hubungan komunikasi informal antara perunding dan lawan.
Konsultan : yaitu pihak ke-3 netral, terlatih dalam manajemen konflik, yang berupaya memfasilitasi penyelesaian masalah kreatif melalui komunikasi dan analisis.
Strategi Negosiasi
- Taktik Legitimasi
- Taktik Persuasi Rasional
- Taktik Pertukaran
- Taktik Permintaan Personal
- Taktik Permintaan inspirasional
- Taktik konsultasi
- Taktik Penekanan
- Taktik Keteladanan
DESAIN, BUDAYA ORGANISASI & PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengertian Organsasi ?
Sekelompok individu yang bekerja sama dan terikat secara formal didirikan untuk jangka waktu lama untuk mencapai suatu tujuan
Pengertian Struktur Organisasi ?
Kerangka kerja formal organisasi dimana tugas – tugas dan jabatan dibagi dan dikelompokan serta dikordinasikan sehingga para karyawan bisa bekerja secara efektif dan efesien
Komponen atau unsur dalam
struktur organisasi
Spesialisasi kerja/pembagian kerja
Departemenlisasi
Rantai komando
Rentang kendali
Sentralisasi
Desentralisasi
Bentuk Struktur Organisasi
Organisasi lini (garis )
Organisasi fungsional
Organisasi matrik
Organisasi Divisional
Konsep Desain Organisasi
Salah satu cara membentuk struktur organisasi yang tepat adalah dengan membuat disain organisasi (organization design). Disain organisasi sendiri merupakan pembentukan peran (roles), aktifitas pengolahan (process), dan bentuk hubungan formal (formal relationship) dalam suatu organisasi.
Dalam perspektif Max Weber, terdapat 7 prinsip dasar yang perlu diterapkan dalam membangun organisasi agar dapat mencapai tujuannya.
Ketujuh prinsip tersebut adalah :
1. Pembagian Kerja.
2. Hirarki kewenangan yang jelas.
3. Formalisasi yang tinggi.
4. Impersonal.
5. Keputusan personalia berdasarkan kemampuan.
6. Jenjang karir
7. Pemisahan yang jelas kehidupan pribadi dan organisasi.
Konsep Struktrur Organisasi
Dalam kerangka konsep struktur organisasi akan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal jika kedua faktor ini diperhatikan dan dipertimbangkan dengan baik maka akan terbentuk struktur organisasi yang efesien dan efektif
Faktor internal dan eksternal itu adalah sebagai berikut :
1. Faktor internal yang mempengaruhi desain struktur organisasi meliputi :
Visi dan Misi organisasi
Strategi Organisasi
Model kepemimpinan (leadership model)
Kebijakan maupun prosedur
Budaya organisasi
2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi desain struktur organisasi antara lain :
Pelanggan
Supplier
Pemerintah
Aturan formal, hukum dan perundangan
Teknologi Manajemen
stakeholder lainnya (masyarakat, komunitas dll).
Konsep Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan fungsi penetapan kegiatan – kegiatan individu atau kelompok karyawan dalam wadah organisasi
Tujuannya adalah mengatur pekerjaan – pekerjaan yang dibutuhkan organisasi, peralatan – peralatan dan hubungan sosial serta prilaku
Tiga unsur desain pekerjaan dalam organisasi
1. Pendekatan Mekanik
2. Aliran Kerja
3. Praktek – praktek Kerja
Budaya Organisasi
Budaya berasal dari bahasa latin “ Colere “ yang artinya mengolah atau mengerjakan, kemudian dalam bahasa inggris disebut “Culture” yang artinya cara atau pola hidup masyarakat
Secara Terminologis budaya : adalah suatu hasil dari budi dan atau daya, cipta, karya, karsa, pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab.
Pengertian budaya organisasi
Adalah : nilai-nilai inti dalam organisasi yang dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas anggota organisasi.
Adalah : sebuah sistem bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.
[1] Sistem bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.
[2] Contoh budaya organisasi
- Tingkat kedisiplinan
- Pola kerja
Langkah- langkah untuk memperkuat budaya organisasi
1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi
3. Memberikan contoh atau teladan
4. Membuat acara-acara rutinitas
5. Memberikan penilaian dan penghargaan
6. Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal
7. Koordinasi dan kontrol
Fungsi budaya organisasi
Batas : Budaya menciptakan perbedaaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain
Identitas : Budaya membawa suatu identitas bagi anggota – anggota dalam organisasi
Komitmen : Budaya memfalisitasi timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu atau pribadi
Stabilitas : Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi dengan memberikan standar –standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan
Tipologi budaya organisasi
Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.
Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif
Tipologi budaya organisasi
1. Organisasi Koersif; adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
2. Organisasi Utilitarian; adalah organisasi di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
3. Organisasi Normatif; adalah organisasi di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.
Perubahan Organisasi
Perspektif Tentang Perubahan
Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Perubahan mulai disadari menjadi bagian yang penting dari suatu organisasi diawali sekitar 40 tahun yang lalu. Dimulai oleh dunia usaha yang lebih dulu menyadari pentingnya perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan. Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan untuk memecahkan masalah yang timbul akibat adanya perubahan.
Manajemen Perubahan
Pengertian : sebagai upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut
Manfaat perubahan :
1. Untuk kelangsungan hidup suatu organisasi tanpa adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama.
2. Agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi
Tipe Perubahan
Setiap tipe memerlukan strategi manajemen perubahan yang berbeda pula.
Tiga macam perubahan tersebut adalah:
1. Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi.
2. Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi.
3. Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya.
Dua Faktor yang mempengaruhi perubahan yaitu faktor internal dan eksternal
Faktor Eksternal meliputi :
Kelangkaan sumber daya
Peraturan Baru
Perubahan Perilaku konsumen.
Perubahan di pasar tenaga kerja
Laju inflasi yang tidak terkendali
Tingkat suku bunga yang tinggi
Persaingan yang meningkat
Faktor Internal meliputi
- Performance kerja yang jelek
- Keinginan pimpinan perusahaan untuk membangun budaya baru.
- Penerapan strategi baru: pengembangan bisnis /produk baru
- Penerapan struktur organisasi baru
- Penerapan sistim reward baru.
- Penerapan teknologi baru
Ruang Lingkup Perubahan
- Perubahan Struktur Organisasi
- Perubahan desain organisasi
- Perubahan teknologi yang digunakan
- Perubahan proses
- Perubahan teknologi produksi /peralatan
- Perubahan proses bisnis/ produksi
- Perubahan SDM
- Perubanan sikap dan prilaku
Penolakan terhadap Perubahan
- Ketidakpastian akibat perubahan
- Rasa tidak aman
- Ancaman terhadap kekuasaan
- Keengganan untuk melepaskan manfaat saat ini (ekonomi/ sosial)
- Hambatan Perilaku
- Ketidakjelasan informasi rencana perubahan
Langkah – langkah dalam menghadapi penolakan terhadap perubahan
1. Pendidikan & Komunikasi
2. Keikutsertaan & Keterlibatan
3. Keringanan & Tunjangan
4. Negosiasi & Kesepakatan
5. Manipulasi (proses menghilangkah, mengaburkan, menyebunyikan dan menambah informasi )
6. Kooptasi (kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat atau ide orang atau kelompok lain. agar kerjasama dapat berlanjut dengan baik )
7. Paksaan Implisit & Eksplisit (dalam bentuk kehilangan pekerjaan, penundaan promosi, pemecatan dan mutasi atau pemindahan )
Agen Perubahan
Pengertian : merupakan pelaksana perubahan atau yang bertanggung jawab sebagai pemimpin dalam pelaksanaan perubahan dalam organisasi
Tugas Agen Perubahan : Mengamati, menganalisa dan memberi masukan terhadap masalah perubahan dari semua segi serta memberikan pengembangan solusi
Agen perubahan bisa Pihak Internal (tim manajemen ) atau Eksternal (konsultan) organisasi
Alasan Penggunaan Agen Eksternal
1. Alasan keahlian/keterampilan khusus yang dibutuhkan.
2. Kebebasan dari tanggung jawab operasional.
3. Prestise dan kemudahan membangun kepercayaan.
Konsep Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi muncul dikarenakan kondisi atau keadaan yang dinamis sehingga mengakibatkan organisasi melakukan perubahan dan pengembangan
Pengertian pengembangan organisasi
Menurut Robbins : Sekumpulan Intervensi perubahan terencana yang dibangun diatas nilai – nilai humanistik dan demokratik yang berupaya memperbaiki keefektifan organisasi dan kesejahteraan karyawan
Menurut Stoner, Freeman dan Gilbert : Usaha jangka panjang yang didukung oleh manajemen puncak untuk meningkatkan proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi
Tujuan Pengembangan Organisasi
1. Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf anggota organisasi
2. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
3. Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi
4. Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri
Ukuran keberhasilan dalam pengembangan organisasi
Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran, yang mengacu pada konsep Minimaks >> Masukan minimum dan keluaran maksimum
Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya >> kesejahteraan
Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari sifat dan mutu hubungan antara para individu dan organisasi >> hubungan yang dinamis dan adaptabilitas